Showing posts with label Programming. Show all posts
Showing posts with label Programming. Show all posts

Strukture Kontrol Keputusan Bahasa C dan C++ Algoritma dan Pemogramaman

Strukture Kontrol Keputusan dalam bahasa C++

Strukture Kontrol Keputusan
Dalam Algoritma dan Pemogramman terdapat Struktur kontrol Keputusan yang memungkinkan program untuk mengeksekusi blok tertentu sesuai dengan kondisi yang ditentukan.

Berikut  Struktur Kontrol keputusan dibagi menjadi 4 macam :

  • 1. Struktur IF
Memutuskan untuk mengeksekusi statement atau blok statement jika dan hanya jika ekspresi bernilai true.

Inisialisai :

If (ekspresi_logika) {
    statement...
    ...
}


Contoh Program :


int nilai = 90;


if(nilai > 80) {

  printf(Lulus”);
}
  • 2. Struktur IF ELSE
Memutuskan untuk mengeksekusi statement atau blok statement bila kondisi bernilai true, atau mengeksekusi statement atau blok statement lain bila kondisi bernilai false.

Inisialisasi :

if(ekspresi_logika) {
    statement...
} else {
    statement...
}


Contoh Program :


int nilai = 78;


if(nilai > 80) {

  printf(Lulus”);

} else {

  printf(Gagal”);
}
  • 3. Struktur IF ELSE IF
Pernyataan dari kondisi ELSE dari struktur IF ELSE dapat berupa struktur IF ELSE yang lain.
 

Inisialisasi :

 if(ekspresi_logika) {
        statement...
}    else if(ekspresi_logika) {
        statement...
}    else {
        ...
}


Contoh Program :


int nilai = 7;


if(nilai > 8) {

  printf(Sangat Bagus”);

} else if(nilai > 5) {

  printf(Bagus”);

} else {

  printf(Gagal”);

}

  • 4. Struktur SWITCH
  Memperbolehkan percabangan pada multiple outcomes 

Inisialisai :

switch(ekspresi) {
    case selektor:
        statement...
        break;
    case selektor:
        statement...
        break;
    ...
    default:
        statement...
        break;
}



Notes : Ketika ditemukan case selektor yang sesuai maka semua statement dalam case akan dieksekusi, kemudian statement lain pada case setelah itu juga dieksekusi.


Untuk mencegah, gunakan statement break pada akhir case. Jika tidak ditemukan case selektor yang sesuai, maka blok default akan dieksekusi.

  Catatan: blok default bersifat opsional

Contoh Program :

int nilai = 7;

switch(nilai) {

  case 10:

  case 9 :

  printf(Sangat Bagus”);

  break;

  case 8 :

  case 7 :

  case 6 :

  printf(Bagus”);

  break;

  default:

  printf(Gagal”);

}


Penting : 

Pernyataan IF dapat digunakan untuk membuat keputusan berdasarkan rentang nilai tertentu atau kondisi tertentu,
Pernyataan SWITCH membuat keputusan hanya berdasarkan nilai unik dari tipe integer atau karakter
Selektor adalah konstanta unik dari nilai integer atau karakter.

Kategori

Kategori